Orang tua kerap membebankan pendidikan agama anak-anak kepada gereja serta
sekolah. Mereka kurang menyadari bahwa pendidikan agama yang paling utama
adalah di dalam keluarga dan harus diawali dalam keluarga.
Begitu
juga dengan rawatan iman bagi orang-orang yang akan meninggal. Hal ini kerap
kali dibebankan pada gereja, padahal kita semua terpanggil untuk menjadi
pemberita Injil bagi mereka.
Seperti halnya pendidikan, pelayanan rawatan iman bagi orang-orang yang akan meninggal juga dimulai dari keluarga. Mereka yang bisa mendampingi adalah :
Orang Tua.
Seperti pendidikan agama bagi anak-anak dan orang
sakit yang belum berkeluarga, maka ayah dan ibu bertugas mendampingi serta
memberitakan kebaikan Tuhan bagi semua orang dan tentang rumah kita di surga. Bacalah Ulangan 6:6-9.
Suami atau Istri.
Pada waktu pemberkatan pernikahan di gereja, calon
suami atau istri mengucapkan janji pernikahan antara lain: "... aku akan
mengasihi engkau baik dalam keadaan susah atau senang, miskin atau kaya, sakit
atau sehat, sampai maut memisahkan kita." Mengasihi berarti mendampingi,
merawat jasmani dan rohani, sampai akhir hayat.
Anak-Anak.
Semua anak berkewajiban merawat orang tua mereka yang
sakit atau sudah tua. Hukum kelima berbunyi, "Hormatilah ayahmu dan ibumu,
supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu."
(Keluaran 20:12)
Sia-sialah semua ibadah, penyembahan, dan persembahan kita
kepada Tuhan, jika kita tidak menunjukkan kasih dan hormat kepada orang tua.
Kita semua menginginkan hidup yang berkecukupan, usaha dagang yang diberkati,
dan rumah yang sejahtera. Semua itu akan kita peroleh jika kita mengasihi dan
menghormati orang tua.
Gereja.
Pastor atau pendeta memang berkewajiban merawat dan
memelihara iman semua anggota jemaatnya. Selain melayankan sakramen pada
waktu-waktu tertentu, mereka juga secara intim mengunjungi dan mendoakan umat,
khususnya yang sudah tidak dapat hadir dalam kebaktian atau upacara gerejawi.
Dalam gereja juga ada "Komisi Perkunjungan", yang secara rutin
mengunjungi orang sakit dan lansia.
Saudara, Kerabat, dan Handai Tolan.
Semua orang terpanggil untuk menjadi pemberita Injil
bagi sesamanya, tetapi hanya sedikit sekali orang yang melakukannya. Mengapa? Karena
orang-orang itu merasa tidak mampu, tidak tahu harus berbicara apa dan berbuat
apa.
Hal-hal yang dapat kita lakukan adalah :
- Mengunjungi dan mengajak berbicara. Kebanyakan mereka kesepian dan merasa dikucilkan. Mereka ingin didengarkan dan diperhatikan.
- Membacakan firman Tuhan yang telah kita persiapkan lebih dulu. Singkat saja.
- Mendoakan mereka.
- Meminjami buku rohani kalau mereka masih bisa membaca atau ada yang membacakan.
- Mengajak mereka menyanyikan lagu-lagu rohani yang sudah lama mereka kenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.