Sabtu, 28 Februari 2015

Ibadah "Memastikan"

Matius 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Pendahuluan : 
Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada TUHAN,  dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Kata "agama" berasal dari bahasa sansekerta yang berarti "tradisi".

Ibadat atau Ibadah, artinya: Perbuatan atau penyataan bakti seseorang terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama dan segala usaha lahir dan batin yang disesuaikan perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
Upacara / Ceremonial yang berhubungan dengan agama.

Ibadah adalah suatu perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketataan, mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ibadah / berbakti kepada Allah sudah dikenal sejak zaman mula-mula, yaitu zaman para bapa-bapa orang percaya dan nabi-nabi. Selanjutnya orang Kristen harus/ wajib beribadah kepada Allah.


1. Ibadah Yang Sia - sia : 

Ibadah akan menjadi sia-sia apabila Ibadah itu dilakukan oleh karena: ”Perintah manusia” saja.


MATIUS 15 : 7 – 9
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

MARKUS 7:6-9
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.


2. Ibadah Dalam Kebodohan : 

Tidak adanya hubungan yang akrab / intim dengan Allah. Tanpa pemahaman / pengenalan yang jelas.

Kisah 17:23 – 31
Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."
 

3. Ibadah dalam roh dan kebenaran :  

Yohanes 4:23-24
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

4. Ibadah dalam roh  ( Spirit ) : 

Semangat, Antusias, konsentrasi, pikiran focus kepada Tuhan dan Ibadah,

Nehemia 9:3
Sementara mereka berdiri di tempat, dibacakanlah bagian-bagian dari pada kitab Taurat TUHAN, Allah mereka, selama seperempat hari, sedang seperempat hari lagi mereka mengucapkan pengakuan dan sujud menyembah kepada TUHAN, Allah mereka.

5. Ibadah dalam Kebenaran :  

Yohanes 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Ibadah dalam Kebenaran hendaknya memberi wawasan bagi kita, bahwa :
Ibadah harus sesuai dengan firman Tuhan,
Ibadah bukan sekedar menuruti pikiran manusia (kebenaran sendiri), sebab ibadah yang hanya menuruti pikiran manusia hanya sia-sia saja di hadapan Allah.

Berikut adalah contoh Ibadah yang dikerjakan atas dasar menuruti pikiran / kebenaran diri sendiri :
  • Kejadian 4:3,5-6, Ibadah Kain berakhir dengan sia-sia, hatinya panas dan mukanya muram, dan selanjutnya menjadi pembunuh.
  • Imamat 10:1-2, Ibadah Nadab dan Abihu berakhir dengan kematian yang tragis.
  • 1 Samuel 13:8-14, Ibadah Saul adalah ”kebodohan” (ay.13) tidak taat kepada kebenaran Allah;
  • 1 Samuel 15:22, Ibadah Saul berakhir dengan penolakan Tuhan terhadapnya.
  • 1 Raja-raja 11:6-11, Ibadah Salomo yang menyimpang pada akhirnya kerajaan Israel terkoyak menjadi dua.
  • Kisah Para Rasul 5:1-1, Ibadah Ananias dan Safira berujung pada maut.
  • 1 Korintus 11:17-34, Kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam Ibadah Perjamuan Kudus, mendatangkan hukuman.

IMPLIKASI :
Ibadah yang dilakukan dengan cara yang rohani dan benar sesuai Firman Allah, akan berdampak kepada suatu ibadah yang Sejati.
Ibadah yang Sejati:
Persembahan yang hidup bagi Allah, Roma 12:1
Persembahan yang hidup bagi Sesama , Yakobus 1:27

Matius 7:21-23
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Kamis, 26 Februari 2015

Tidak Mawas Diri.

Nats: Wahyu 3:14 - 22

Wahyu 3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Sekilas kedengarannya aneh apabila ada “Gereja Tanpa Yesus Kristus”. Namun, itulah kiranya yang terjadi pada sidang jemaat di Laodikia. Kota makmur, kaya raya yang tekenal dengan industri garmen, obat mata, dan perbankan. Namun, kelimpahan materi tidak jarang membutakan mata rohani dan menumpulkan mata hati, sehingga dalam praktiknya, jemaat Laodikia dan warganya malah memuakkan Tuhan.

Ngerinya, mereka merasa nyaman dengan kondisi itu. “Perkenanan Tuhan” diukur dengan kekayaan material sementara kiprah keseharian sebagai jemaat semakin jauh dari mempertuhan Kristus! Mengggunakan gambaran yang dikenal masyarakat Laodikia (yang langka air sehat), tuhan mengungkapkan kemuakan-Nya terhadap mereka.

Wahyu 3:15-16
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Dalam keadaan seperti itu, seakan-akan Kristus sendiri berdiri di luar jemaat, “berdiri di muka pintu dan mengetok”.

Wahyu 3:20,  Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Gambaran ini menunjukkan kenyataan yang menyedihkan: Raja Gereja, yang berkuasa penuh atas segenap ciptaan Allah (ayat 15b), tidak diakui lagi otoritas-Nya dalam kiprah bergereja orang-orang Laodikia. 

Yesus Kristus mungkin masih dipuja sebagai Tuhan dalam kebaktian dan persekutuan, nama-Nya masih digunakan dalam doa-doa, tetapi otoritas-Nya tidak berlaku dalam segala aktivitas gerejawi lainnya, juga kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, dan sebagainya. Jemaat Laodikia ingin menjadi otonom, tidak lagi bergantung pada Kristus, dan enggan hidup di bawah firman dan bimbingan Roh-Nya.

Tuhan tidak berkenan akan keadaan tersebut.

Dengan mengatakan bahwa diri-Nya “Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan (sumber, kepala) dari ciptaan Allah”, Ia sedang mengontraskan diri-Nya yang benar (Amin) dan dalam peran-Nya sebagai Saksi Allah, Dia setia dan benar. Karena itu, Dia mengklaim otoritas-Nya atas jemaat Laodikia, sebagai Pemilik sah Gereja! Ia mencela, tetapi juga memanggil jemaat Laodikia untuk bertobat.

Renungkan:
Peringatan-Nya sangat keras, namun bersumber dari kasih-Nya. Karena kasih itu pulalah Dia marah, namun kemarahan-Nya bermaksud membawa umat-Nya kembali ke jalan yang benar.

Kamis, 12 Februari 2015

Antara PALU, KACA dan BAJA

Nats : Amsal 27:17
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Sahabat ..... pernahkah mendengar sebuat pepatah kuno yang berbunyi: "Palu menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja". Apa makna dari pepatah ini?

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. "MENTAL BAJA" adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya. 
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa: "MASALAH ADALAH PROSES KEHIDUPAN UNTUK MEMBENTUKNYA MENJADI LEBIH BAIK". Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!
Jika kita adalah "BAJA", kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita "kaca" maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita.
Jangan lagi MENGELUH akan masalahmu, sebab Tuhan tahu KEMAMPUAN-mu'
Jangan lagi berpikir dirimu LEMAH, karena MASALAH ADA untuk buktikan DIRIMU KUAT.
_Tetaplah Berdoa_

Untuk Kita Berdoa

Sebagai orang Kristen, saat kita menghadapi masalah, kita diperhadapkan dengan dua pilihan yaitu menyerah dengan masalah atau mengandalkan Tuhan melalui doa. Firman Tuhan berkata doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Kami, tim pendoa, ada bersama Anda untuk mendukung Anda dalam doa atas masalah-masalah yang dihadapi sampai TUHAN menyatakan kemulian-Nya atas permohonan Anda.

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” ( Filipi 4 : 6 – 7 )

Nyatakanlah dalam segala hal pergumulanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Sampaikan permohonan doa Anda disini dan Tim Pelayanan Kristen akan ikut mendukung beban doa Anda ini.

Pekerjaam dan Pelayanan

  • Bila anda melakukannya untuk mendapatkan nafkah, itu namanya Pekerjaan; tetapi bila anda melakukan itu untuk Tuhan maka itulah Pelayanan_
  • Bila anda keluar karena ada yang mengkritik, itulah Pekerjaan; apabila anda terus bekerja sekalipun dikritik habis-habisan, itulah Pelayanan_
  • Bila anda berhenti karena tidak ada yang berterima kasih, itulah Pekerjaan; tetapi apabilah anda terus bekerja walaupun tidak pernah dikenal oleh siapapun, itulah Pelayanan_
  • Bila anda semakin sulit menikmati yang anda kerjakan, itulah Pekerjaan; apabila anda semakin sulit untu menikmatinya, itulah Pelayanan_
  • Bila yang anda pikirkan adalah kesuksesan, itulah Pekerjaan; namun apabila yang anda pikirkan adalah kesetiaan, itulah Pelayanan_
  • Anak-anak Tuhan yang biasa-biasa saja dipenuhi oleh sikap yang "Bekerja"; tetapi anak-anak Tuhan yang luar biasa dipenuhi oleh sikan yang mau "Melayani"
Selamat Melayani ..... Jadilah Orang Kristen yang luar biasa ... Imannuel....

Masalah Dengan Orang

Bacaan: Roma 12:14 - 21
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang! (Roma 12:18)

Tetangga saya tampaknya jengkel terhadap saya. Kelihatannya saya telah melakukan sesuatu yang menjengkelkannya. Saat saya bertanya apakah saya telah menyinggung perasaannya, ia menanggapi dengan kasar, "Tidak!" Lalu saya berkata, "Saya tidak ingin ada perasaan tidak enak di antara kita. Jika saya telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanmu, saya minta maaf." Sejak saat itu iklim di antara kami menjadi sejuk.

Seseorang mengatakan, "Semakin saya memahami manusia, saya semakin mencintai anjing saya." Ya, anjing itu setia, dapat diandalkan, selalu ingin menyenangkan, cepat memaafkan, dan melupakan. Tidakkah Anda berharap bahwa manusia pun seperti itu? Tetapi kadang kala, betapa pun kerasnya kita berusaha untuk memiliki hubungan yang baik dengan seseorang, usaha itu gagal.

Rasul Paulus mengacu pada situasi tersebut dalam Roma 12:18.
Perhatikanlah kata-kata "kalau hal itu bergantung padamu". Ia tahu bahwa beberapa masalah dengan orang lain mungkin tidak pernah terselesaikan. Jika ada dua orang yang bertengkar, maka ada dua orang yang perlu berdamai. Jika Anda telah melakukan bagian Anda, tetapi masalah itu tidak selesai, maka ada sebuah rencana yang dapat diikuti. Jangan menyimpan amarah atau membalas dendam dengan tidak berbicara. Lakukanlah semua hal yang dapat Anda lakukan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (ayat 21), dan izinkanlah Allah mencari penyelesaian masalahnya.

Kita perlu terus mengikuti langkah-langkah di dalam Roma 12 sampai masalah-masalah kita dengan orang terselesaikan.

CARA TERBAIK UNTUK MENGALAHKAN MUSUH ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN SENJATA KASIH.


Ambisi Yang Tak Terbatas

Amsal 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.

Manusia hidup dengan penuh ambisi.
Ambisi untuk bertahan hidup, ambisi untuk jadi lebih kaya, ambisi untuk lebih berkuasa, maupun ambisi di luar jangkauan duniawi. Ambisi-ambisi tersebut akan selalu ada, karena pada dasarnya, ambisi adalah salah satu kinerja otak manusia yang paling menonjol. Berawal dari kreatifitas manusia untuk menciptakan sebuah keinginan, keinginan yang berada di luar naluriah. Atau, justru terbentuk dari dasar naluriah.

Ambisi identik dengan sesuatu yang berbau dengan persaingan. Jika kita pernah mendengarnya di sekolah atau tempat kerja, kita pasti tahu apa artinya. Namun, ambisi tidak selalu harus merupakan hal yang berujung pada saling menjatuhkan. Manusia pada dasarnya mampu memperbaiki diri, menjadi seorang yang lebih baik, lebih berkuasa, lebih kaya tanpa harus mengorbankan orang lain.
Mempunyai ambisi adalah hal yang lumrah, namun ambisi yang membahayakan orang lain adalah ambisi yang keliru. Manusia pasti akan selalu ingin menjadi yang lebih unggul, lebih baik, atau lebih apapun dari yang lain. Namun, manusia yang lebih dalam segala hal saja pasti pernah mempertanyakan, lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?

Ada banyak contoh sejarah yang menjelaskan bahwa ambisi yang tidak terarah justru berujung pada sebuah petaka. Hitler telah menguasai eropa pada tahun 1941, namun ia ingin menguasai lebih, pasukannya yang besar diarahkan ke Rusia dan justru musim dingin di sana menghancurkan pasukannya. Hal itu juga pernah dialami oleh Napoleon, sekitar seratus dua puluh tahun sebelumnya. Dan banyak lagi contoh-contoh dalam sejarah yang mengindikasikan jika ambisi yang tidak dibarengi dengan unsur lain seperti kesabaran, hanya akan berujung pada sebuah petaka.

Terkadang, kita tidak harus mencari apa yang seharusnya kita miliki, namun mencari apa yang seharusnya kita perbuat. Banyak orang terlahir dengan jalan mereka masing-masing. Seorang dokter yang harus menyelamatkan nyawa pasiennya, seorang ibu yang harus merawat putra putrinya, seorang petani yang dengan susah payah harus mencangkul ladangnya, ataupun seorang penulis yang harus menyebarkan pikiran dan pikiran orang lain.

Seorang yang menjalani hidupnya agar menjadi manusia yang lebih baik adalah sesuatu yang mulia, ambisi yang mungkin paling baik dibandingkan dengan ambisi apapun di dunia. Namun memang hidup membutuhkan ambisi, setiap langkah yang kita lalui membutuhkan ambisi untuk mencapai titik yang lainnya.

Manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa ambisi. Ah, mungkin bisa, namun kita tidak akan pernah bisa mencapai apapun. Yang terpenting bukanlah seberapa tinggi ambisi yang akan kita raih. Namun yang terpenting adalah, seberapa mulai jalan kita mencapai ambisi itu. Ambisi yang besar ataupun ambisi yang kecil, jika saja diperoleh dengan cara yang tidak semestinya, akan menjadi sebuah malapetaka yang panjang. Dan kalaupun tidak, ada orang-orang lain yang akan tersakiti dengan cara kita hidup. Bagi sebagian orang, menyakiti orang lain hanyalah sebuah takdir, namun bagi sebagian orang yang lain, hal tersebut sama saja dengan pelanggaran norma yang tak dapat terlukiskan.


Manusia boleh berencana, tetapi Tuhanlah yang memutuskan. Sekalipun Ambisi kita bisa membuat rencana 1, rencana 2, planing A, planing B, dan seterusnya. Tetapi pada akhirnya kita harus menyerahkan segalanya kepada kehendak Tuhan.

Hur Si Penopang

Nats: Keluaran 17:10-12

Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. 
Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.

Hur, nama yang sering disandingkan dengan Harun. Nama yang dicatat di Alkitab sebagai salah satu penanda sebuah kemenangan.
Hur tidak tercatat sebagai salah satu di antara 70 tua-tua Israel, tetapi waktu Musa dan Yosua naik ke Sinai, nama Hur sekali lagi disandingkan dengan Harun untuk memimpin Israel.

Ada tradisi Yahudi yang menyebutkan bahwa Hur adalah suami dari Miryam, saudari Musa. Hanya saja waktu Harun dan Miryam bersungut-sungut tentang Musa, Hur tidak terlibat di dalamnya. Ada juga kemungkinan Hur adalah kakek dari Bezaleel, salah satu pahlawan lain dalam pendirian Kemah Suci.

Siapapun orang ini, Hur berperan besar dalam peperangan melawan Amalek. Yah, saya menyebut “menopang tangan” Musa itu adalah tindakan kepahlawanan, karena Alkitab akhirnya mencatat namanya dalam kisah kemenangan ini.


Rabu, 11 Februari 2015

Pahlawan Yang Luar Biasa

Nats : Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menye-lamatkan mereka dari tangan perampok itu ( Hakim-hakim 2:16 )

Kitab Hakim-hakim adalah kisah tentang umat Allah yang mengabaikan perkara rohani dan memberontak. Setelah kematian Yosua dan rekan-rekan sezamannya, generasi selanjutnya "meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka ... lalu mereka mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka" (Hakim 2:12).

Tampaknya sulit untuk menemukan pahlawan iman di tengah catatan yang buruk tentang kesetiaan ini, tetapi ternyata ada empat pahlawan iman dari zaman Hakim-hakim. Gideon, Barak, Simson, dan Yefta (Hakim ps. 4-16) disebutkan dalam Perjanjian Baru di kitab Ibrani 11:32.
Bersama dengan Nuh, Abraham, Musa, dan orang-orang terkemuka lainnya, mereka dipuji karena iman mereka.

Namun, kitab Hakim-hakim memperlihatkan orang-orang ini sebagai orang TERCELA, yang kemudian MENANGGAPI PANGGILAN ALLAH selama masa kegelapan rohani melanda kebudayaan mereka. Di dalam Alkitab, mereka dihormati karena iman, bukan karena kesempurnaan mereka. Mereka adalah para penerima kasih karunia Allah sama seperti kita.

Dalam setiap generasi, Allah memunculkan orang-orang yang setia terhadap Dia dan firman-Nya. Ukuran hidup mereka dan hidup kita bukan karena tidak pernah gagal, tetapi karena menerima pengampunan penuh kasih dari Allah dan memiliki iman untuk menaati panggilan-Nya. Semua pejuang Allah adalah pahlawan yang luar biasa

IMAN DI DALAM KRISTUS DAPAT MENJADIKAN ORANG BIASA MENJADI PAHLAWAN YANG LUAR BIASA.


Pf. 3 Oktober 2013

Minggu, 08 Februari 2015

Satu Hari "Memberikan Suara Untuk Kebaikan"

Di Balik Kehendak Memuliakan Diri

Nats : Galatia 6:7.
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."

Didalam Gereja Tuhan bila gembala dan jemaat memiliki gaya hidup "TAKUT AKAN TUHAN" dan jujur didalam ketulusan yang dilandasi hati yang murni....
Semata-mata hanya karena mengasihi DIA dan demi kemuliaan nama serta kebesaran Kerajaan-NYA.... Tanpa terkontaminasi dan bernuansa "Politik Rohani dibalik kehendak memuliakan diri"..... Maka Gereja Tuhan akan menjadi lumbung Roh Kudus berkarya dengan kedahsyatan yang spektakuler........

Kegerakan besar akan terjadi; petobat baru akan datang berduyun duyun, mujizat, kesembuhan, pemulihan, pelepasan atas ikatan dosa / belenggu kuasa kegelapan akan teralami ..... Sebuah ibadah yang berkenanan dihati Bapa sorgawi apabila didalam ibadah tsb memiliki sikap hati yang benar ,tulus dan kudus!

Warning !
Kita sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, Janganlah sekali-kali mencoba untuk "MENCURI / MENEBENG / MEMBONCENG KEMULIAAN ALLAH"!!!

Galatia 5:24-26
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Menjalar Seperti Kanker

Nats: II Timotius 2:16-17
“Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker.”

Dalam Alkitab, hanya satu kali kata “kanker” disebutkan (ay. 17), dan istilah “kanker” tersebut merujuk kepada perkataan yang kosong dan tidak suci yang menambah kefasikan (ay. 16). Mengapa sampai Alkitab mengibaratkan perkataan tidak suci tersebut sebagai kanker? Mengapa bukan dosa lain yang diibaratkan sebagai kanker?

Tidak mudah menjawab pertanyaan tersebut, tetapi memang perkataan itu sangat mudah sekali menyebar. Lihat saja gosip-gosip yang ada seputar selebritis, bukankah hal tersebut sangat mudah menyebar? Gosip seputar tetangga pun sangat mudah menyebar antar pembantu rumah tangga, atau pada saat arisan. Oleh karena itu, karena perkataan itu sangat mudah menyebar, kita perlu menjaga perkataan-perkataan apa yang akan kita dengarkan dan perkataan apa yang akan kita katakan kepada orang lain.

Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa ada kanker rohani yang sangat ganas. Yaitu omongan kosong dan tak suci. Rasul Paulus menjelaskan kepada Timotius bahwa perkataan tersebut adalah jenis kanker rohani yang berbahaya. Yang akan menambah kefasikan.
Mungkin kita bukanlah orang yang suka berbicara jorok. Tetapi berapa banyak waktu kita habiskan untuk omong kosong, bahkan dibumbui dengan perkataan-perkatan yang tidak suci. Hal itu dijelaskan bahwa merupakan penyakit kanker yang ganas yang cepat menjalar kemana-mana. Dan bagaimana kalau mulut kita adalah turut sebagai kanker yang turut menyebarkan kanker kemana-mana, yang belum tentu kebenarannya dari setiap perkataan yang kita luncurkan. Yang dipastikan akan menambah kefasikan dimana-mana, bahkan banyak iman yang lemah akan turut berguguran karena omong kosong yang tidak berguna.

Marilah kita isi perkataan-perkataan kita dengan Firman Tuhan yang bermanfaat, dan kita hindari dari pada omong kosong yang akan menjadi kanker ganas yang menyebar kemana-mana. Amin.

Sabtu, 07 Februari 2015

Keinginan Telinga

Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:1 - 4
“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk MEMUASKAN Keinginan Telinganya.”

Kondisi kebutuhan untuk memuaskan keinginan telinga sudah terjadi pada zaman Paulus hidup di masa lalu. kita dapat melihat bahwa Paulus menekankan dengan sungguh-sungguh kepada Timotius (anak rohani Paulus), agar Timotius tetap memberitakan firman dan selalu siap sedia dalam segala waktu (ay. 1-2a).

Apa yang harus Timotius beritakan? 
Tentunya adalah Firman Tuhan yang benar, dengan isi pengajaran yang benar.
Firman Tuhan yang benar adalah Firman Tuhan yang berani menyatakan apa yang salah, yang berani menegur apa yang salah, dan berani menasehati apa yang salah. (ay. 2b). Memang Timotius pun harus menyampaikan Firman Tuhan dengan sabar, karena mungkin sekali akan dibutuhkan banyak waktu untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, terlebih kepada orang-orang yang sudah jauh tersesat.

Apa yang dimaksud dengan orang-orang yang sudah tersesat tersebut?
Mereka adalah orang-orang yang sudah tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, yaitu ajaran yang bersumber pada kebenaran Firman Tuhan (ay. 3a). Akan tetapi mereka akan mencari ajaran-ajaran yang menyenangkan telinga mereka. Mereka akan mengumpulkan guru-guru (para hamba Tuhan) yang mau menyampaikan firman yang mereka inginkan (ay. 3b). Mereka akan lebih suka kepada dongeng-dongeng dan hal-hal yang bukan didasarkan pada Firman Tuhan daripada mendengarkan kebenaran Firman Tuhan itu sendiri (ay. 4).

Memang hal ini tidak kelihatan dengan terang-terangan, tetapi jujur saja, ada banyak orang yang mengaku Kristen tetapi hidup mereka berpindah-pindah dari satu gereja ke gereja yang lain. Ciri khas orang seperti ini adalah terlalu berfokus kepada sosok pendeta daripada gerejanya. Mereka merasa nyaman dengan pendeta tertentu karena mereka mengkhotbahkan hal-hal yang menyenangkan, berkhotbah tentang berkat-berkat Tuhan dan tidak pernah berkhotbah tentang dosa yang harus ditinggalkan, sehingga ketika setiap minggu, mereka mengikuti dimana pendeta tersebut akan berkhotbah.

Di satu sisi, banyak hamba Tuhan (pendeta) yang akhirnya melihat fenomena ini dan tergoda untuk kompromi. Mereka melihat bahwa hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan firman tentang berkat-berkat kepada jemaat, justru menjadi hamba Tuhan yang semakin kaya, punya mobil, rumah, dan gerejanya menjadi gereja besar. Oleh karena itu mereka pun tergoda untuk menyampaikan Firman yang disenangi oleh jemaat. Mereka hanya menyampaikan bagian Firman Tuhan tentang berkat, tetapi tidak pernah menyampaikan tentang dosa yang harus ditinggalkan.

Semoga masih ada hamba-hamba Tuhan yang konsisten menyampaikan seluruh kebenaran Firman Tuhan kepada jemaatnya, dan bukan menyampaikan firman yang menyenangkan telinga jemaat saja demi keuntungan pribadinya.

Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:1-4
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Kuasa Untuk Melayani

Nats: Yohanes 13:16-17
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

"Uang itu berkuasa",
Prinsip ini sudah mewarnai sebagian besar budaya dunia. Orang berjuang demi kekayaaan/uang, bahkan tidak jarang mengorbankan integritas pribadi supaya dapat hidup di tempat yang mereka inginkan dan dengan cara yang mereka inginkan pula. Dengan uang yang banyak kita dapat membeli kendaraan yang disukai dan memperoleh apa pun yang diinginkan dengan mudah.

Di tengah budaya yang memuja uang ini, orang percaya dalam Yesus Kristus pun dapat terjerumus untuk melakukan hal yang sama. Sebagian orang menggunakan uang untuk memuliakan Tuhan dan sebagian orang lainya menggunakan uang mereka untuk memuaskan hawa nafsunya, ada juga orang Kristen yang berhenti melayani dan berhenti memberikan persembahan kepada Tuhan, jika keinginannya tidak terpenuhi.

Tuhan Yesus berkuasa atas segalanya !!!
Betapa berbedanya dengan Yesus! Dia berkuasa atas penyakit Ia menggunakannya untuk menyembuhkan orang sakit. Dia berkuasa atas laut dan menggunakannya untuk melenyapkan ketakutan. Dia berkuasa untuk menciptakan dan memberi makan ribuan orang. Dia berkuasa atas dosa dan mengampuni manusia. Dia berkuasa atas hidupnya sendiri, tetapi bersedia menyerahkan hidupNya untuk melayani/menyelamatkan manusia yang berseru kepadaNya (Roma 10:13).

Yesus memiliki segala kuasa tetapi menggunakan kuasaNya untuk melayani Bapa dan orang lain. Dia yang disebut "Tuhan" oleh para murid di ruang atas, tetapi Dialah satu-satunya hamba yang ada di tempat itu (Yoh 13:2-17). Dia membasuh kaki para murid! ketika Petrus memprotes, Yesus menjawab, "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak dapat bagian dalam Aku" ( Yohanes 13:8).

Daripada menggunakan uang atau apa pun untuk keegoisan diri, gunakanlah untuk melayani Tuhan dan sesama. Itulah kuasa yang seharusnya digunakan dengan benar untuk hormat dan kemuliaan Tuhan.

Ketika kita terlibat di dalam pelayanan dan melayani Tuhan dan saling melayani sesama, berarti kita sedang mencontoh kehidupan Tuhan Yesus baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Amin!

Suara Tuhan

Mazmur Daud. 
Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!
Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air yang besar.
Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak.
Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon aras Libanon.
Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu, dan gunung Siryon seperti anak banteng.
Suara TUHAN menyemburkan nyala api.
Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun Kadesh gemetar.
Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: "Hormat!"

TUHAN bersemayam di atas air bah,  
TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya. 
TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, 
TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!

Rabu, 04 Februari 2015

Cerita: Bebarengan, Mrantasi Gawe

24 Desember 2012 pukul 8:08· 
Yohanes Sulistiono,  

Mari kita berbuat sesuatu yang berguna.. sekaligus mempraktekkan ajaran Kasih itu sendiri.. Tuhan sudah berbuat sesuatu yang luar biasa, bagaimana dgn kita yang sudah memperoleh kasih itu.. 
Bisakah kita juga berbuat kasih seperti yang Tuhan sudah ajarkan..?

Pf. 26 Desember 2012 ·  
Kewajiban kita adalah melakukan hal yang benar. Selebihnya ada di tangan Tuhan. Kesempatan yang terbaik adalah melakukan hal yang baik untuk orang lain.

David Tirta Mas, Mohon dukungan dan doa restunya untuk Team "Suara Hati Berbagi" dalam pelaksanaan "Bedah Rumah" mendiang Bpk. David Sakuriyanto.
Pf. 27 Desember 2012 pukul 7:42

Riris Ernaeni, Semoga seluruh sidang jemaat bisa melihat ini bukan hanya proyek "Suara Hati" melainkan proyek kita semua anak-anak Tuhan yang mempraktikkan Firman yang katanya mendatangkan iman. Iman tanpa perbuatan pada dasarnya.. MATI. Ayo... kita bahu membahu merealisasikan karya nyata bagi TUHAN dan Sesama.
Pf. 30 Januari 2013 pukul 16:42 · 

Pf. 29 Desember 2012
Kalau pikiran, ada pikiran baik ada pikiran jahat, kalau hati nurani tiada pilihan lagi, pasti baik! Biarkanlah SUARA HATIMU menuntun setiap tindakanmu. (Brother Dave)_

Pf. 1 Januari 2013
Dukung dan Doakan event :
BEDAH RUMAH - SUARA HATI BERBAGI
"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman". (Galatia 6:10).-

Pf. 3 Januari 2013
Ada banyak kesempatan baik yang bisa dilakukan dalam hidup ini melalui iman yang teguh; sikap yang baik terhadap sesama; pola pikir yang sehat; menjauhkan diri dari pikiran-pikiran yang negative; dan yang terpenting mempraktekkan Firman Tuhan setiap hari dalam kehidupan .....tak ada cara lain selain mempermuliakan nama Yesus dalam hidup ini, Pilipi 4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

Pf. 22 Januari 2013
APAKAH KAMI HARUS TIDAK MEMBERI, TUHAN ?
Kalau kami memberi kepada pengemis, Kami sering curiga
Sebab banyak diantaranya merupakan pengemis terorganisir,
Dan lagi tidak sedikit yang menipu dan sebetulnya pemalas

Kalau kami memberi sumbangan, Kami sering khawatir
Sebab banyak yang diselewengkan,
Dan tidak sampai kepada yang berhak
Sehingga tembok-tembok kecurigaan dan khawatir terbangun

Menghalangi kami untuk memberi dan berbagi
Apakah kami harus tidak memberi, ya Tuhan?
Apakah kami harus kalah dari curiga dan khawatir?
Ajar kami dapat damai dalam memberi,
Ajar kami menerima tugas ini sebagai anugerah dari-Mu. —

Pf. 7 Februari 2013
MURAH HATI TERHADAP SESAMA
Berbicara tentang kemurahan hati tidaklah hanya mengenai keuangan atau materi. Tapi ketika kita berbicara tentang murah hati, hal itu bisa juga berarti tentang waktu, tenaga, doa, bahkan senyum yang kita bagikan kepada orang lain.

Mother Teresa sangat terkenal dengan kemurahan hatinya, bukan karena ia kaya dan suka membagi-bagikan uang, namun karena ia rela menyerahkan hidupnya, waktunya, dan tenaganya untuk menolong orang-orang yang sakit kusta di tanah India. Ia meluangkan waktunya untuk melayani mereka, berbagi kasih dan sukacita, mendoakan mereka, menghibur mereka saat mereka bersedih, dan mendampingi mereka di saat-saat akhir kehidupan mereka.

Apa yang Mother Teresa lakukan juga bisa kita lakukan ditempat kita berada sekarang. Mungkin tanpa kita sadari ada begitu banyak orang disekitar kita yang membutuhkan kasih, penghiburan, sekedar teman bicara, atau doa-doa kita. Jika kita mau, kita bisa bermurah hati kepada mereka dan meluangkan waktu kita bagi mereka.

Hari ini saya mendorong kita semua untuk memiliki kemurahan hati yang terpancar dengan nyata melalui tindakan kita. Mari jadikan hidup kita menjadi pribadi yang penuh kemurahan hati dan setiap orang di komunitas kita bisa merasakan kemurahan hati kita.

Yohanes Sulistiono, Allah menciptan matahari, matahari memberi sesuatu. Allah menciptakan bulan, bulan memberi sesuatu. Allah menciptan bintang, bintang memberi sesuatu. Allah menciptakan awan, awan memberi sesuatu. Allah menciptakan bumi, bumi memberikan sesuatu. Allah menciptakan pohon, pohon memberikan sesuatu. Allah menciptakan bunga, buah, binatang, mereka memberi seuatu. Allah menciptakan anda dan saya,: "Apa yang saya dan anda beri..?"
Pf. 7 Februari 2013 pukul 9:26 · 

Kus Yanto, mari kita berbenah dalam segala hal yang lebih baik. kedekatan batin dan persaudaraan yang membuat kita dekat. god luck for bro......
Pf. 7 Februari 2013 pukul 9:27 ·

Kus Yanto, hidup hanya mampir minum didunia ini dan jangan memandang yang diatas kita, mari kita lihat sesama kita masih banyak yang kurang .
Pf. 7 Februari 2013 pukul 9:40 ·

David Tirta Mas, Setelah satu hari berganti, maka waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tidak akan mungkin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang-orang yang sangat anda sayangi dan anda cintai, sebelum waktu itu "berlalu" dan anda menyesalinya ......
Pf. 7 Februari 2013 pukul 9:42 ·

Pf. 19 Januari 2013
GEMA CINTA
Cinta bagaikan gema, engkau kirimkan kepada orang-orang disekelilingmu, lalu ia kembali menyapa kepadamu. Ketika engkau tebarkan dilingkunganmu, ia kembali menghampiri kepangkuanmu.

Apapun yang engkau lihat pada orang lain engkau akan dapatkan pada dirimu. Mereka pun memberikan kepadamu cinta dan kasih sayang.
Engkau yang melukis jalan yang akan dilalui mereka dalam bersikap kepadamu. Jika engkau bersikap baik kepada mereka dan mencintai mereka, niscaya mereka mencintaimu.

Kalau engkau memberikan faedah untuk mereka, mereka juga akan memberimu faedah. Pasti! Saling mencintai dan mengasihi itu karena dan dijalan Allah.

Matius 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Lukas 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Daud Ibrahim, Amin 2x
Pf. 21 Januari 2013 pukul 4:02 ·