Rabu, 05 September 2012

Komitmen Perbuatan Kristen


Nats : Kolose 3:23-24
3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
3:24 Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.

1.       Komitmen.
Komitmen adalah janji setia, tekad atau ketetapan yang kuat untuk melakukan sesuatu yang disertai dengan tanggung jawab.
Artinya, komitmen akan membuat suatu janji dapat dipercaya karena adanya rasa tanggung jawab dan tekad untuk melakukannya.
Dalam arti luas, komitmen menunjuk pada adanya tekad untuk setia pada sesuatu (organisasi, perusahaan, gereja dsb) atau seseorang (perkawinan). Sebagai contoh, seorang suami yang berkomitmen terhadap perkawinannya pasti tidak akan pernah berselingkuh meskipun mungkin istrinya telah menjadi tua, gemuk, sakit-sakitan dsb. Komitmen akan bertahan selamanya, sebab komitmen tidak dipengaruhi oleh perasaan, suasana hati dan sebagainya.

Dasar dari setiap komitmen yang kita lakukan adalah karena cinta Tuhan yang telah mengasihi kita (Yohanes 3:16).
Cinta kepada Tuhan akan membuat kita mengasihi Dia diatas segalanya dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri (Matius 22:37-40). Dengan dasar itulah, maka setiap orang seharusnya memberi diri untuk melayani Tuhan, dan bukan diatas dasar yang lain.

2.       Perbuatan.
Ayat 23 tersebut mengajarkan kepada semua orang Kristen agar dalam segala aspek kehidupan, hendaknya setiap orang percaya melakukan perbuatannya itu dengan motivasi (dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan) yang tulus, benar dan dengan segenap hatinya, berbuat seperti sedang berbuat untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Mengapa? Karena Tuhan sendiri akan menentukan suatu pemberian penghargaan atau upah (ayat.24) kepada setiap anak-anak-Nya.

Apapun juga yang dilakukan/diperbuat oleh seorang Kristen untuk mempermuliakan Tuhan, maka sesungguhnya jerih payah tersebut tidak pernah akan menjadi sia-sia.  Alkitab menegaskan kepada kita: “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58).

3.       Menumbuhkan Komitmen untuk Berbuat :
  1. Cinta Tuhan dan Sesama.
Cinta Tuhan dan Sesama melahirkan sebuah komitmen untuk berbuat. Cintai Tuhan, cintai gereja atau organisasi pelayanan dimana kita berada dan jadikan sebagai rumah kita. Maka cinta itu akan melahirkan komitmen untuk mencintai panggilan Tuhan dan pelayanan yang dipercayakan-Nya serta melakukan pelayanan dengan segenap hati (bukan lagi sekedar rutinitas atau pekerjaan pelayanan).

Yesaya 58:7 – 11
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
58:10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.

25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku

25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
  1. Tanggung Jawab.
Roma 14:10 – 12
14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
14:11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

2 Korintus 5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Mengerti tanggung jawab merupakan ciri kedewasaan.
Orang yang bertanggung jawab dengan pelayanan, pasti akan selalu melakukan evaluasi diri, mencari kelemahan dan kekurangan dalam pelayanannya, dan berusaha memperbaiki kualitas hidup dan pelayanannya sehingga mengalami pertumbuhan kualitas pelayanan yang tentunya terlihat dari komentar atau reaksi dari sesama pelayan Tuhan maupun jemaat yang dilayani.

Roma 11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Kolose 3:25 Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.

Catatan : Dalil = Keterangan yang dijadikan bukti atau alasan untuk suatu kebenaran;  Patokan; Pendapat atau argument yang dikemukakan dan dipertahankan atau diyakini sebagai suatu kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.