Nats: Mazmur 73:1
Mazmur Asaf.
Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang
bersih hatinya.
Pendahuluan:
Adalah
pernyataan pemazmur tentang kebaikan Allah bagi orang percaya yang hati dan
hidupnya tulus dan bersih. ‘Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus
hatinya....yang bersih hatinya'. Di balik pernyataan ini pemazmur mau katakan
bahwa orang jahat dan fasik yang hati dan hidupnya tidak tulus dan bersih tidak
akan mengalami kebaikan Allah.
Kata “Tulus”menurut
Etimologi:
Tulus, sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar
dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus
ikhlas: contoh: ia menyumbangkan tenaga dan hartanya dengan tulus ikhlas;
Ke·tu·lus·an, kesungguhan dan kebersihan (hati);
kejujuran: Contoh: dengan segala ketulusan hatinya ia menghadiahkan sebagian
hartanya kepada fakir miskin.
Ketulusan menciptakan: Kerelaan, Integritas (mutu,
sifat, atau keadaan yangg menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi
dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran) , Kesucian, Kejujuran,
Kredibilitas (perihal dapat dipercaya).
Alkitab
sangat mementingkan masalah hati setiap orang percaya karena hati adalah motor
kehidupan. Kehidupan sesungguhnya dari seseorang dapat dinilai secara objektif
dengan melihat hati orang itu dan Tuhan Allah sangat memperhatikan masalah
hati, lebih dari yang lain.
Manusia
adalah makhluk yang memiliki hati yang dapat mengendalikan akal budi karena
diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan Allah. Saat manusia jatuh ke dalam
dosa, hati menjadi tidak terkontrol sehingga manusia dapat hidup bersandiwara
dalam kepalsuan.
Manusia yang
hidup dengan akal budi tanpa hati akan menjadi manusia yang menjalani kehidupan
secara liar karena hati yang tidak berfungsi membuat akal budi mengendalikan
hati.
Ketulusan
Hati Memberi Kesanggupan :
Untuk
merasakan kasih sayang, Roma 12:9
Hendaklah
kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Untuk
menjadi orang Kristen yang tidak egois, 1 Korintus 10:33
Sama seperti
aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk
kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka
beroleh selamat.
Untuk
menerima seseorang apa adanya, dan menghargai keberadaan orang lain.
Filipi 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau
puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Ketulusan
adalah bagian dari sikap hati yang benar, juga cerminan dari kebersihan jiwa
dan tingkah laku seseorang. Bagi seseorang yang selalu memelihara kebersihan
jiwa dan tingkah laku dalam hidupnya, penyertaan Tuhan bukan hanya bagi dirinya
saja, tetapi juga bagi keturunannya.
Amsal 20:7, "Orang benar yang bersih
kelakuannya--berbahagialah keturunannya."
Berkat bagi
orang-orang yang tulus hati:
Allah
meneguhkan janji-janji-Nya, 1 Raja-raja 9:4-5 (TL)
Maka jikalau
engkau berjalan di hadapan hadirat-Ku seperti ayahmu Daud sudah berjalan itu,
dengan sempurna dan tulus hati hendak berbuat segala sesuatu yang telah Kupesan
kepadamu dan engkau memeliharakan segala syariat dan syarat-Ku, niscaya
Kutetapkan kelak takhta kerajaanmu atas orang Israel sampai selama-lamanya,
setuju dengan firman-Ku yang kepada Daud, ayahmu, bunyinya: Seorang juapun
tiada akan terputuskan bagimu dari pada takhta kerajaan Israel.
Membuat
Allah mengabulkan doa, “mengubah” keputusan-keputusan Allah, 2 Raja-raja 20:3;
Ya Tuhan,
hendaklah kiranya Engkau ingat akan hal aku sudah berjalan di hadapan
hadirat-Mu dengan segala benar dan sempurna hatiku, dan sudah kuperbuat barang
yang benar kepada pemandangan-Mu. Maka baginda Hizkiapun menangislah
tersedih-sedih.
Tuhan sendiri
yang menjadi perisasi dan menyelamatkan orang yang tulus hati, Mazmur 7:11
(TL),
Bahwa Allah
itulah perisaiku, yang memeliharakan orang yang tulus hatinya
Tersedia
keselamatan dan keadilan bagi mereka yang tulus hati, Mazmur 36:11 (TL)
Sampaikanlah
kiranya kemurahan-Mu kepada segala orang yang mengenal Engkau dan kebenaran-Mu
kepada segala orang yang tulus hatinya.
Tersedia
sukacita yang berlimpah bagi mereka yang tulus hati, Mazmur 97:11;
Bahwa terang
itu tertaburlah bagi orang yang benar, dan kesukaanpun bagi orang yang tulus
hatinya.
Kesimpulan:
Pekerjaan
Roh Kudus adalah menguduskan hati orang percaya secara terus menerus agar dapat
menghasilkan buah-buah Roh seperti yang dikehendaki oleh-Nya (Galatia
5:22-23).
Pertama kali Roh Kudus bekerja adalah melalui bagian dalam kita
lebih dahulu, yaitu hati, karena hati lah yang memancarkan kehidupan (Amsal
4:23).
Jikalau hati yang tulus dan bersih mengendalikan akal budi, niscaya
segala yang dilakukan seseorang adalah bersih adanya. Orang yang tulus dan
bersih hatinya pastilah seorang yang baik, namun orang yang kelihatan baik
belumlah tentu tulus dan bersih hatinya karena manusia mampu berpura-pura agar
mendapatkan keinginannya
Mazmur 37:37
(TL)
Ingatlah
akan orang yang tulus hatinya dan pandanglah akan orang yang betul, karena pada
akhir kelak orang itu akan selamat adanya.
Mulai hari
ini mari kita belajar untuk berpikir, berkata dan berlaku benar dengan
menyertakan ketulusan sebagai dasar sikap hidup. Imanuel ……..
Mazmur 25:21,
Ketulusan dan kejujuran kiranya
mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.