Kamis, 05 Maret 2015

Ketulusan Hati



Nats: Mazmur 73:1
Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.

Pendahuluan:
Adalah pernyataan pemazmur tentang kebaikan Allah bagi orang percaya yang hati dan hidupnya tulus dan bersih. ‘Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya....yang bersih hatinya'. Di balik pernyataan ini pemazmur mau katakan bahwa orang jahat dan fasik yang hati dan hidupnya tidak tulus dan bersih tidak akan mengalami kebaikan Allah.

Kata “Tulus”menurut Etimologi:
Tulus, sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas: contoh: ia menyumbangkan tenaga dan hartanya dengan tulus ikhlas;
Ke·tu·lus·an, kesungguhan dan kebersihan (hati); kejujuran: Contoh: dengan segala ketulusan hatinya ia menghadiahkan sebagian hartanya kepada fakir miskin.
Ketulusan menciptakan: Kerelaan, Integritas (mutu, sifat, atau keadaan yangg menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran) , Kesucian, Kejujuran, Kredibilitas (perihal dapat dipercaya).

Alkitab sangat mementingkan masalah hati setiap orang percaya karena hati adalah motor kehidupan. Kehidupan sesungguhnya dari seseorang dapat dinilai secara objektif dengan melihat hati orang itu dan Tuhan Allah sangat memperhatikan masalah hati, lebih dari yang lain.

Manusia adalah makhluk yang memiliki hati yang dapat mengendalikan akal budi karena diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan Allah. Saat manusia jatuh ke dalam dosa, hati menjadi tidak terkontrol sehingga manusia dapat hidup bersandiwara dalam kepalsuan.
Manusia yang hidup dengan akal budi tanpa hati akan menjadi manusia yang menjalani kehidupan secara liar karena hati yang tidak berfungsi membuat akal budi mengendalikan hati.

Ketulusan Hati Memberi Kesanggupan : 

Untuk merasakan kasih sayang, Roma 12:9
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Untuk menjadi orang Kristen yang tidak egois, 1 Korintus 10:33
Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
Untuk menerima seseorang apa adanya, dan menghargai keberadaan orang lain. 
Filipi 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Ketulusan adalah bagian dari sikap hati yang benar, juga cerminan dari kebersihan jiwa dan tingkah laku seseorang. Bagi seseorang yang selalu memelihara kebersihan jiwa dan tingkah laku dalam hidupnya, penyertaan Tuhan bukan hanya bagi dirinya saja, tetapi juga bagi keturunannya.  
Amsal 20:7, "Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya."  

Berkat bagi orang-orang yang tulus hati:

Allah meneguhkan janji-janji-Nya, 1 Raja-raja 9:4-5 (TL)
Maka jikalau engkau berjalan di hadapan hadirat-Ku seperti ayahmu Daud sudah berjalan itu, dengan sempurna dan tulus hati hendak berbuat segala sesuatu yang telah Kupesan kepadamu dan engkau memeliharakan segala syariat dan syarat-Ku, niscaya Kutetapkan kelak takhta kerajaanmu atas orang Israel sampai selama-lamanya, setuju dengan firman-Ku yang kepada Daud, ayahmu, bunyinya: Seorang juapun tiada akan terputuskan bagimu dari pada takhta kerajaan Israel.

Membuat Allah mengabulkan doa, “mengubah” keputusan-keputusan Allah, 2 Raja-raja 20:3;
Ya Tuhan, hendaklah kiranya Engkau ingat akan hal aku sudah berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan segala benar dan sempurna hatiku, dan sudah kuperbuat barang yang benar kepada pemandangan-Mu. Maka baginda Hizkiapun menangislah tersedih-sedih.

Tuhan sendiri yang menjadi perisasi dan menyelamatkan orang yang tulus hati, Mazmur 7:11 (TL),
Bahwa Allah itulah perisaiku, yang memeliharakan orang yang tulus hatinya

Tersedia keselamatan dan keadilan bagi mereka yang tulus hati, Mazmur 36:11 (TL) 
Sampaikanlah kiranya kemurahan-Mu kepada segala orang yang mengenal Engkau dan kebenaran-Mu kepada segala orang yang tulus hatinya.

Tersedia sukacita yang berlimpah bagi mereka yang tulus hati, Mazmur 97:11;
Bahwa terang itu tertaburlah bagi orang yang benar, dan kesukaanpun bagi orang yang tulus hatinya.

Kesimpulan:

Pekerjaan Roh Kudus adalah menguduskan hati orang percaya secara terus menerus agar dapat menghasilkan buah-buah Roh seperti yang dikehendaki oleh-Nya (Galatia 5:22-23). 
Pertama kali Roh Kudus bekerja adalah melalui bagian dalam kita lebih dahulu, yaitu hati, karena hati lah yang memancarkan kehidupan (Amsal 4:23)

Jikalau hati yang tulus dan bersih mengendalikan akal budi, niscaya segala yang dilakukan seseorang adalah bersih adanya. Orang yang tulus dan bersih hatinya pastilah seorang yang baik, namun orang yang kelihatan baik belumlah tentu tulus dan bersih hatinya karena manusia mampu berpura-pura agar mendapatkan keinginannya

Mazmur 37:37 (TL)
Ingatlah akan orang yang tulus hatinya dan pandanglah akan orang yang betul, karena pada akhir kelak orang itu akan selamat adanya.

Mulai hari ini mari kita belajar untuk berpikir, berkata dan berlaku benar dengan menyertakan ketulusan sebagai dasar sikap hidup. Imanuel ……..

Mazmur 25:21, Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.