Nats: Mazmur 37:35-36
"Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang
tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon; ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku
mencarinya, tetapi tidak ditemui".
Setiap tahun majalah TIME menetapkan 100 nama orang paling berpengaruh di
dunia. Uniknya, nama-nama itu berubah terus. Mereka yang tahun lalu dipandang
paling berpengaruh, bisa jadi tahun ini tidak lagi.
Kejayaan manusia bisa sirna hanya dalam hitungan bulan.
Salah satu contoh ekstrim tampak ketika Tim Russert berpengaruh pada TIME Edisi
Mei 2008. Namun, baru sebulan kemudian Russert meninggal dunia karena serangan
jantung. Betapa fana kuasa manusia!
Pemazmur sadar benar akan keringkihan manusia. Seseorang bisa saja sangat kuat kuasanya. Ia bisa saja seperti pohon aras Libanon (ayat 35) yang kayunya dikenal paling kokoh, kuat, dan tak tergoyahkan bagai kayu jati.
Orang paling berkuasa ini memakai kuasanya untuk menindas
kaum lemah, pamer kuasa dan fasik. Tidak percaya Tuhan karena mengandalkan
kekuatan diri. Namun, orang semacam ini bisa dengan mudah dilenyapkan Tuhan.
Kuasa manusia berada di bawah kuasa Allah.
Sebaliknya, orang yang tulus hati dan jujur akan diteguhkan oleh kuasa Tuhan.
Mungkin di mata manusia, mereka tidak punya kuasa istimewa. Orang-orang biasa
saja. Tetapi, naungan kuasa Allah membuat mereka bisa luput dari pengaruh kuasa
orang fasik (ayat 40).
Kita hidup di tengah masyarakat yang gila kekuasaan.
Dari panggung politik sampai ruang rapat gereja, orang
berebut mencari kuasa. Kadang dengan cara licik.
Betapa bodohnya! Sebenarnya
tidak penting kita menjadi orang yang berkuasa. Jauh lebih penting menjadi
orang yang dikuasai dan dipengaruhi Allah!
Orang yang dikuasai Allah tidak akan takut oleh kuasa apa
pun dan siapa pun. Tuhan memberkati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.