Sabtu, 28 Februari 2015

Ibadah "Memastikan"

Matius 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Pendahuluan : 
Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada TUHAN,  dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Kata "agama" berasal dari bahasa sansekerta yang berarti "tradisi".

Ibadat atau Ibadah, artinya: Perbuatan atau penyataan bakti seseorang terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama dan segala usaha lahir dan batin yang disesuaikan perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
Upacara / Ceremonial yang berhubungan dengan agama.

Ibadah adalah suatu perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketataan, mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ibadah / berbakti kepada Allah sudah dikenal sejak zaman mula-mula, yaitu zaman para bapa-bapa orang percaya dan nabi-nabi. Selanjutnya orang Kristen harus/ wajib beribadah kepada Allah.


1. Ibadah Yang Sia - sia : 

Ibadah akan menjadi sia-sia apabila Ibadah itu dilakukan oleh karena: ”Perintah manusia” saja.


MATIUS 15 : 7 – 9
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

MARKUS 7:6-9
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.


2. Ibadah Dalam Kebodohan : 

Tidak adanya hubungan yang akrab / intim dengan Allah. Tanpa pemahaman / pengenalan yang jelas.

Kisah 17:23 – 31
Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."
 

3. Ibadah dalam roh dan kebenaran :  

Yohanes 4:23-24
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

4. Ibadah dalam roh  ( Spirit ) : 

Semangat, Antusias, konsentrasi, pikiran focus kepada Tuhan dan Ibadah,

Nehemia 9:3
Sementara mereka berdiri di tempat, dibacakanlah bagian-bagian dari pada kitab Taurat TUHAN, Allah mereka, selama seperempat hari, sedang seperempat hari lagi mereka mengucapkan pengakuan dan sujud menyembah kepada TUHAN, Allah mereka.

5. Ibadah dalam Kebenaran :  

Yohanes 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Ibadah dalam Kebenaran hendaknya memberi wawasan bagi kita, bahwa :
Ibadah harus sesuai dengan firman Tuhan,
Ibadah bukan sekedar menuruti pikiran manusia (kebenaran sendiri), sebab ibadah yang hanya menuruti pikiran manusia hanya sia-sia saja di hadapan Allah.

Berikut adalah contoh Ibadah yang dikerjakan atas dasar menuruti pikiran / kebenaran diri sendiri :
  • Kejadian 4:3,5-6, Ibadah Kain berakhir dengan sia-sia, hatinya panas dan mukanya muram, dan selanjutnya menjadi pembunuh.
  • Imamat 10:1-2, Ibadah Nadab dan Abihu berakhir dengan kematian yang tragis.
  • 1 Samuel 13:8-14, Ibadah Saul adalah ”kebodohan” (ay.13) tidak taat kepada kebenaran Allah;
  • 1 Samuel 15:22, Ibadah Saul berakhir dengan penolakan Tuhan terhadapnya.
  • 1 Raja-raja 11:6-11, Ibadah Salomo yang menyimpang pada akhirnya kerajaan Israel terkoyak menjadi dua.
  • Kisah Para Rasul 5:1-1, Ibadah Ananias dan Safira berujung pada maut.
  • 1 Korintus 11:17-34, Kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam Ibadah Perjamuan Kudus, mendatangkan hukuman.

IMPLIKASI :
Ibadah yang dilakukan dengan cara yang rohani dan benar sesuai Firman Allah, akan berdampak kepada suatu ibadah yang Sejati.
Ibadah yang Sejati:
Persembahan yang hidup bagi Allah, Roma 12:1
Persembahan yang hidup bagi Sesama , Yakobus 1:27

Matius 7:21-23
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.