Senin, 02 Februari 2015

Kasih Yang Tersembunyi

Bisakah kita menerima atau bereaksi  saat mendapat teguran yang nyata dari seorang teman atau sahabat atau saudara atau teman sejawat? Apakah kita lebih senang menerima teguran yang nyata atau kasih yang tersembunyi?

Kebutaan mata hati jauh lebih membahayakan. Seringkali kita tidak suka menerima teguran yang nyata. Menjadi sakit hati, terhina, beranggapan terlalu mencampuri urusan dan sebagainya. Sementara ungkapan yang penuh pujian, pembelaan, pemberian justru seringkali membuai kita terlalu jauh. Sampai-sampai tidak menyadari adanya kasih yang tersembunyi atau kasih yang palsu.  

Kita juga seringkali tidak berani menegur teman atau sahabat atau saudara sendiri meskipun kita tahu apa yang mereka lakukan salah. 
Kita seringkali terlalu kuatir untuk menegurnya padahal kita mengasihinya, padahal kita menyayanginya, padahal kita tahu mereka sedang mengambil resiko yang salah.
Sesungguhnya teguran yang nyata itu lebih baik daripada kasih yang tersembunyi.

Kepekaan nurani yang Ilahi kita harus diasah karena tidak datang dengan sendirinya. Hanya melalui Allah kita bisa memberikan teguran nyata yang penuh kasih, bahkan kita juga akan mempunyai rahmat untuk menyampaikan teguran tanpa harus menyembunyikan rasa kasih. Allah akan membimbing kita dan menunjukkan kebenaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.