Minggu, 08 Februari 2015

Menjalar Seperti Kanker

Nats: II Timotius 2:16-17
“Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker.”

Dalam Alkitab, hanya satu kali kata “kanker” disebutkan (ay. 17), dan istilah “kanker” tersebut merujuk kepada perkataan yang kosong dan tidak suci yang menambah kefasikan (ay. 16). Mengapa sampai Alkitab mengibaratkan perkataan tidak suci tersebut sebagai kanker? Mengapa bukan dosa lain yang diibaratkan sebagai kanker?

Tidak mudah menjawab pertanyaan tersebut, tetapi memang perkataan itu sangat mudah sekali menyebar. Lihat saja gosip-gosip yang ada seputar selebritis, bukankah hal tersebut sangat mudah menyebar? Gosip seputar tetangga pun sangat mudah menyebar antar pembantu rumah tangga, atau pada saat arisan. Oleh karena itu, karena perkataan itu sangat mudah menyebar, kita perlu menjaga perkataan-perkataan apa yang akan kita dengarkan dan perkataan apa yang akan kita katakan kepada orang lain.

Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa ada kanker rohani yang sangat ganas. Yaitu omongan kosong dan tak suci. Rasul Paulus menjelaskan kepada Timotius bahwa perkataan tersebut adalah jenis kanker rohani yang berbahaya. Yang akan menambah kefasikan.
Mungkin kita bukanlah orang yang suka berbicara jorok. Tetapi berapa banyak waktu kita habiskan untuk omong kosong, bahkan dibumbui dengan perkataan-perkatan yang tidak suci. Hal itu dijelaskan bahwa merupakan penyakit kanker yang ganas yang cepat menjalar kemana-mana. Dan bagaimana kalau mulut kita adalah turut sebagai kanker yang turut menyebarkan kanker kemana-mana, yang belum tentu kebenarannya dari setiap perkataan yang kita luncurkan. Yang dipastikan akan menambah kefasikan dimana-mana, bahkan banyak iman yang lemah akan turut berguguran karena omong kosong yang tidak berguna.

Marilah kita isi perkataan-perkataan kita dengan Firman Tuhan yang bermanfaat, dan kita hindari dari pada omong kosong yang akan menjadi kanker ganas yang menyebar kemana-mana. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.