Minggu, 01 Februari 2015

TRANFORMASI GEREJA

“Transformasi” adalah sebuah kata yang sering didengungkan beberapa tahun belakangan ini. Kita mendengar bahwa transformasi terjadi di berbagai tempat di dunia. Kita semua mengagumi hasil transformasi di mana komunitas berubah, lingkungan berubah, desa berubah, kota berubah bahkan negara berubah. Kita semua merindukan hal itu terjadi di negara Indonesia tercinta. Secara nasional kita berdoa dan kita berpuasa. Pertanyaannya, dari mana transformasi dimulai?

Mari kita belajar mengapa gereja ada di bumi dan apa peran gereja dalam proses tranformasi. Namun sebelum kita melangkah lebih jauh, saya mau katakan kepada Anda bahwa pengajaran ini tidak ada manfaatnya bagi Anda kecuali Anda mau mengubah pola pikir kita untuk disesuaikan dengan pola pikir Allah.

Perubahan Pola Pikir
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” – Roma 12:1-2.

Paulus memakai kata “saudara-saudara”. Yang ia maksud adalah saudara seiman, bukan orang yang tidak percaya. Saya percaya nasehat rasul Paulus ini berlaku bagi kita semua saat ini. Ia mengatakan “supaya kamu mempersembahkan tubuhmu ....”. Apakah artinya itu? Apakah kita semua menjadi hamba Tuhan full-time? Tidak, Tuhan tidak meminta itu, tetapi Ia meminta kita melakukan ayat 2 yaitu agar kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi kita memperbaharui budi. Apakah “budi” itu? Budi adalah cara atau pola berpikir atau paradigma.

Dalam Amplified Bible, Roma 12:2 ditulis demikian: “Brethren, be ye not conformed to this world but be transformed by the renewing of your mind, so that you may prove for yourselves how good, how pleasing and how perfect God’s will is for you”. Artinya, janganlah kamu konformasi atau serupa dengan dunia, tapi transformasilah, berubahlah, dengan cara memperbaharui pola berpikir supaya kamu bisa membuktikan sendiri betapa baik, betapa berkenan dan betapa sempurnanya kehendak Allah bagimu!

Kalau Anda tidak bisa membuktikan bahwa Firman itu baik bagi Anda, bahwa Firman itu berkenan, mengapa Anda harus bersaksi kepada dunia bahwa Alkitab adalah buku yang benar? Satu-satunya buku yang bisa membawa perubahan atau transformasi adalah Alkitab. Kalau hidup Anda mau berubah, pola pikir Anda harus berubah dulu, pakai pola pikir Kerajaan Sorga.

Mengapa pola pikir kita perlu berubah? Amsal 29: 18 berkata “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum”.

Dalam bahasa Inggris dikatakan “Where there is no revelation, the people cast off restraint”. Firman Allah berkata kalau umat Tuhan tidak mendapat pewahyuan yang profetis dari Dia sendiri mengenai bagaimana Allah melihat sesuatu – suatu hal, suatu situasi, suatu masa – maka umat Tuhan akan menebak-nebak dengan caranya sendiri secara liar, akibatnya binasa sebab cara pandang kita tidak sama dengan cara pandang Tuhan. Bila Anda tidak mau menjadi umat Tuhan yang liar dan binasa, maka Anda harus mengubah pola pikir dan cara pandang Anda untuk diselaraskan dengan pola pikir dan cara pandang Tuhan.

Siapa Yang Membangun Gereja?
Setelah tiba di daerah Kaisarea Filipi, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Di tengah-tengah berbagai jawaban yang diberikan murid-murid Yesus, muncul Simon Petrus berkata: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Mendengar jawaban itu, Yesus berkata: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang mewahyukannya kepadamu, tetapi Bapa-Ku yang di sorga dan di atas pewahyuan itu Aku akan membangun jemaat-Ku”. Baca Matius 16:13-18.

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” – Matius 16:18

Yesus sendiri dengan jelas mengatakan: “Aku akan mendirikan jemaat-Ku....”. Jadi, dari pihak Yesus lah sebenarnya ide untuk membangun gereja. Yesus yang mempunyai cetak biru bagaimana membangun gereja. Yesus yang berkomitmen untuk membangun gereja-Nya. Sampai hari ini Yesus masih melakukan bisnis, yaitu bisnis konstruksi membangun gereja.

Tuhan Yesus mati di kayu salib bukan hanya menghapus dosa manusia saja, tetapi supaya manusia berdamai dengan Allah, sehingga Dia bisa melahirkan bangsa bagi Diri-Nya sendiri, yaitu gereja-Nya.

Gereja Mula-Mula
Gereja mula-mula adalah jemaat yang pertama kali lahir di bumi setelah hari Pentakosta. Peristiwa Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2 menggoncangkan seluruh Yerusalem. Waktu itu di sana tinggal orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Semua orang di Yerusalem tercengang dan kaget melalui pengalaman ini.

Simon yang semula plin-plan, berubah jadi Petrus atau batu kecil. Roh Kudus yang turun atasnya membuatnya berani berbicara kepada orang banyak. Dengan lantang ia berkata bahwa Yesus, orang yang mereka bunuh dan mereka salibkan adalah Mesias.

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. – Kisah Para Rasul 2:41-42

Di gereja mula-mula, ada hubungan yang akrab antara satu dengan yang lain. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir (Kisah Para Rasul 2:46). Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Mereka bertemu di rumah-rumah dan di Bait Allah. Gereja mula-mula bertumbuh melalui sel. Begitu ada orang yang lahir baru, langsung dimuridkan. Sel di gereja mula-mula bukan program tetapi merupakan kehidupan gereja.

Dalam sel, hubungan antara sesama anggota dibangun. Pemuridan terjadi dengan cara memodelkan seperti yang dilakukan Yesus kepada keduabelas murid-Nya. Murid-murid Yesus selama 3½ tahun makan, tidur, pergi dan tinggal bersama Dia. Mereka melihat bagaimana Yesus mengajar, bagaimana Yesus memberi respon kepada orang-orang yang meng-kritik, bagaimana hati Yesus melihat orang buta, orang lumpuh dan bagaimana Ia melakukan banyak hal. Murid-murid-Nya kemudian melakukan persis seperti yang Guru mereka lakukan. Antara Yesus dan murid-murid-Nya terjalin hubungan pribadi yang erat.

Kesatuan dalam kelompok orang percaya di gereja mula-mula juga sangat erat. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. – Kisah Para Rasul 2:43-47.

Jemaat mula-mula bertumbuh dalam kekuatan kasih sebagai suatu komunitas orang percaya (Kisah Para Rasul 4:32,34), mereka kuat dalam visi dan tujuan, dikatakan mereka “sehati dan sejiwa” (Kisah Para Rasul 4:32), mereka juga kuat dalam memberitakan injil Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 4:33). Selain itu, gereja mula-mula juga bertumbuh dalam jumlah (Kisah Para Rasul 2:41,47; Kisah Para Rasul 5:14). Di sini Tuhan memperlihatkan kepada kita model gereja mula-mula, yaitu kehidupan komunitas di mana sekelompok orang saling membagi kasih. Komunitas seperti ini disukai semua orang (Kisah Para Rasul 2:47). Tuhan sama sekali tidak bicara soal organisasi atau denominasi.

Mengapa Komunitas?
Dari mana Tuhan punya ide komunitas? Allah kita adalah Allah yang berkomunitas. Ia tidak seorang diri. Dalam Kejadian 1:26, Allah berfirman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ......”

Allah kita tidak seorang diri, karena itu Ia berkata “Kita”. Ada Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Komunitas harus lebih dari dua. Karena Allah kita berkomunitas, maka Allah suka mengundang manusia masuk ke dalam komunitas-Nya.

Dalam Kejadian 3:8 kita bisa melihat persekutuan yang begitu akrab dan intim antara Allah dengan Adam dan isterinya. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Waktu itu Adam dan isterinya sudah berdosa dan akibat dosa mereka menyembunyikan diri dari Allah. Mereka menghindar dari hadirat Tuhan. Tetapi indahnya Allah kita, Dia turun ke bumi mencari Adam, mencari orang berdosa. Mengapa? Karena Allah suka mengundang manusia masuk ke dalam komunitas-Nya.

Allah memberi perintah pada Musa untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir. Untuk apa? Bukan untuk menduduki tanah Kanaan, tetapi supaya mereka mengenal, beribadah dan menyembah Allah. Tuhan mengatakan hal itu berkali-kali di kitab Keluaran. Tuhan mencari hubungan dengan umat-Nya. Mengapa? Karena Allah suka mengundang manusia masuk ke dalam komunitas-Nya.

Di dalam Perjanjian Lama, Allah mengundang bangsa Israel menjadi komunitas-Nya. Dalam Keluaran 19:5-6 dikatakan “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” 

<p>Komunitas Allah yang Apostolik</p>Kata apostolik berasal dari bahasa Yunani “apostolos” yang artinya rasul. Apostolik artinya bersifat kerasulan, tetapi bukan rasul. Jadi gerakan apostolik adalah gerakan Roh Kudus dimana setiap orang percaya bersifat rasuli, artinya ia sadar bahwa dirinya dipanggil untuk diutus Tuhan untuk suatu tugas / misi.<p> </p>Yohanes 20:21 – Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”<p> </p>Komunitas ini dipanggil keluar dan dipilih oleh Allah “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: ...” (1 Petrus 2:9).<p> </p>Untuk apa komunitas ini dipanggil keluar? Matius 5:13-16 menjelaskannya – “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”<p> </p>Dalam Alkitab bahasa Inggris, ayat di atas dicetak dengan tinta merah, artinya Yesus yang mengatakannya. Yesus berkata bahwa kita adalah garam dunia, kita adalah terang dunia! Tugas garam membuat makanan lebih sedap, garam menyembuhkan yang rusak dan luka, garam mengawetkan dan mencegah kebusukan. Garam bekerja secara diam-diam, tetapi membawa dampak. Terang mengalahkan kegelapan. Sekecil apa pun terang, pasti kegelapan dikalahkan. Terang bekerja dengan cara yang berbeda, ia langsung terlihat. Sekali pun cara kerja garam dan terang berbeda, keduanya memberi dampak positif bagi lingkungannya.<p> </p>Jadi, komunitas Allah yang apostolik adalah sekelompok orang yang dipanggil keluar, dipisahkan bagi Allah melalui pertobatan dan iman dalam Yesus Kristus. Komunitas ini diutus sebagai agen perubahan untuk mengubah komunitas, kota, bangsa mereka, bahkan mengubah dunia.<p> </p>Efesus 4:11-12 – Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, .....<p> </p>Menurut Alkitab, siapa yang melakukan pekerjaan pelayanan? Kalau Anda sudah dikuduskan oleh darah Yesus, Anda kudus di mata Allah, Anda-lah yang melakukan pekerjaan pelayanan. Pelayanan apa yang dilakukan oleh orang-orang kudus?<p> </p><p>Pelayanan Pendamaian</p><p>2 Korintus 5:18-20 – </p><p>Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.</p> Pelayanan yang Tuhan percayakan kepada Anda sekalian adalah pelayanan pendamaian (=the ministry of reconciliation), yaitu pendamaian orang berdosa kepada Allah. Dan identitas Anda dalam pelayanan pendamaian ini adalah sebagai utusan Kristus. Tuhan melihat Anda sekalian sebagai utusan Kristus, duta besar Kerajaan Allah.<p> </p>Bagian dari lima jawatan yaitu rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan guru hanya mempersiapkan Anda semua, bagian kalian adalah pergi dan membagikan Injil sampai mereka bertobat (Efesus 4:11-12). Setelah mereka percaya, dibaptis, dibawa ke gereja lokal, diperlengkapi dengan Firman, dikobarkan karunia Roh Kudus-nya, diajar menginjil, kemudian mereka diutus lagi sehingga terjadi multiplikasi. Penginjilan satu per satu jauh lebih efektif dibandingkan altar call.<p> </p>Anda sekalian sudah diberi karunia Roh Kudus untuk memenuhi fungsi Anda dalam peranan sebagai imam, nabi, dan raja. Anda adalah imamat yang rajani. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: ...” (1 Petrus 2:9).<p> </p>Peran Anda adalah sebagai (1) imam (2) nabi dan (3) raja. Sebagai imam, Anda adalah perantara orang berdosa dengan Allah. Atas nama orang berdosa, Anda berdoa kepada Allah dan atas nama Allah Anda berbicara kepada orang berdosa. Sebagai nabi Anda berkata: “Berbaliklah pada jalan Tuhan, kerajaan sudah dekat!” Anda memanggil orang-orang agar hidup sesuai Firman dan kehendak Allah. Sebagai raja, Anda membawa susunan pemerintahan Allah dan menegakkan kerajaan-Nya di bumi. Setiap satu jiwa bertobat, kehendak Allah terjadi, kerajaan Allah ditegakkan di situ dan kerajaan setan didorong.<p> </p><p>Bagaimana Dengan Pelayanan Lain?</p>Di mata Tuhan hanya ada pelayanan pendamaian. Pelayanan lain seperti pemain musik, pemuji, usher adalah pelayanan pendukung. Sekali pun saya sangat membutuhkan pemain musik untuk menciptakan atmosfir surgawi, tetapi nomor satu pemain musik saya adalah tentara Allah, utusan Kristus. Karunia dan talenta yang berbeda-beda yang diberikan kepada kita adalah dengan satu tujuan yaitu untuk kepentingan bersama.<p> </p>1 Korintus 12:18-20 – Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. <p> </p>Ketika Anda masuk ke gereja lokal, Anda harus tahu tempat dan fungsi Anda di tubuh Kristus. Bila tidak, maka tubuh tidak berfungsi secara maksimal. Sebaliknya orang Kristen yang tahu tempatnya di dalam tubuh Kristus, ia akan selalu diberkati Tuhan secara luar biasa.<p> </p>Detik Anda lahir baru, Anda adalah tentara Allah. Kita bayangkan sebentar tentara yang sebenarnya. Sebagai tentara ada yang punya keahlian memasak, main musik, keahlian komputer, keahlian menjahit dan sebagainya. Pada saat si tentara memasak atau mengatur komputer dia pada dasarnya tetap seorang tentara yang melayani rekan-rekan tentara lain dengan talentanya. Apakah si koki itu melepaskan ketentaraannya? Ia tetap tentara. Keahlian memasaknya dipakai untuk mendukung kehidupan di markas. Demikian juga dengan Anda sebagai tentara Allah. Anda bisa mempunyai talenta bermain musik, menyanyi dan lain-lain, tetapi pada dasarnya Anda tetap tentara Allah, utusan Kristus untuk melakukan pelayanan pendamaian.<p> </p>Gereja Sesuai Ilustrasi Tuhan<p> </p>Bayangkan kembali tentara di dalam barak. Tentara belajar memakai dan membersihkan senjata, meledakkan bom, membuat strategi menyerang. Mereka dilatih tubuhnya, push-up, latihan otot, lari. Mereka mempunyai pengetahuan dan tenaga. Kemudian mereka diutus ke medan perang, mereka pergi dalam kelompok kecil. Dalam kelompok kecil itu ada yang berfungsi sebagai pemimpin, ada wakil pemimpin. Di medan perang, mereka berusaha mengalahkan musuh dan mengambil tawanan. Tawanan akan dibawa masuk kembali ke markas, dicuci otaknya atau diindoktrinasi terlebih dahulu, kemudian diperlengkapi dengan pengetahuan supaya menjadi tentara dan diutus untuk berperang lagi. Bila mereka tidak diutus, tetapi terus tinggal di dalam barak, apa yang akan terjadi? Pasti akan terjadi peperangan dengan sesama tentara.<p> </p>Ketika tentara menang perang dan kembali ke barak dari medan perang membawa tawanan, mereka merayakan kemenangan bersama komandan dan tentara-tentara lainnya. Ketika komandannya berulangtahuan, ada pesta juga di barak.<p> </p>Gambaran ini sejajar dengan gereja Tuhan. Sebagai jemaat dari suatu gereja lokal, Anda diperlengkapi (Efesus 4:11-12). Di mana Anda diajar memakai Alkitab, bagaimana mengobarkan karunia roh, bagaimana memakai Firman, bagaimana melayani, bagaimana menginjil. Anda diberi seminar, retreat, KKR. Sesudah memakan semua “makanan” itu, Anda bergairah tetapi tetap tinggal di dalam empat tembok, tidak pernah diutus, akibatnya akan terjadi perang saudara di dalam. Musuh yang sebenarnya ditinggalkan, dan sesama saudara seiman malah ditembak.<p> </p>Setelah tentara Allah menang dan membawa jiwa baru, kita merayakan kemenangan itu bersama-sama di hari Minggu dalam ibadah raya. Jadi sel di gereja mula-mula sama sekali bukan program, tetapi merupakan kehidupan gereja. Sebagaimana tubuh kita tersusun oleh banyak sel, demikian juga tubuh Kristus. Sel sebetulnya adalah gereja yang ada di komunitas untuk menggarami dan menerangi komunitas, setelah digarami dan diterangi, ditarik dan dimasukkan ke gereja lokal, dirawat, dimuridkan, diutus lagi.<p> </p>Jadi, apakah gereja itu? Gereja adalah sekelompok orang yang dipanggil keluar, dipisahkan bagi Allah melalui pertobatan dan iman dalam Yesus Kristus; diberi tugas oleh Tuhan untuk pergi keluar menjadi agen perubahan dengan menjadikan semua bangsa murid Yesus. Inilah komunitas Allah yang apostolik: Gereja-Nya.<p> </p><p>Karena itu, garami keluargamu, garami lingkunganmu, garami tetanggamu, garami kantormu, garami kampusmu, ubah tempat itu agar Kerajaan Allah ditegakkan di situ. Inilah transformasi gereja, yaitu kembali ke prinsip gereja mula-mula.</p><p> </p>

Sumber : http://www.sahabatsurgawi.net 
Pf. 6 Maret 2012 pukul 18:06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.